Selasa, 09 Desember 2008

Kelebihan dan Kekurangan Konsep Pemasaran

Konsep Produksi

Kelebihan Konsep

  1. Untung besar-besaran, karena pengeluaran yang dikeluarkan untuk biaya produksi sangatlah minim tetapi barang yang di produksi tersebar dan mudah didapat, karena itu masyarakat jadi mudah mengenal produk-produk yang telah tersebar.
  2. Membantu perusahaan-perusahaan baru agar cepat dikenal oleh masayarakat, karena pada konsep ini juga berkonsentrasi pada distribusi yang besar-besaran kemungkinan sampai ke pelosok-pelosok desa dan di desa-desa juga akan memilih produk yang murah dengan stok yang banyak.
  3. Perusahaan akan cepat tumbuh karena keuntungan yang didapat dan distribusi sampai ke pelosok-pelosok terutama di negara-negara yang masih berkembang seperti Indonesia yang ekonomi masyarakatnya masih tergolong terbelakang dan masih banyak terdapat daerah-daerah miskin.
  4. Karena konsep produksi ini konsentrasi pada distribusi nya, maka kedepannya perusahaan yang menganut konsep ini tidak akan pernah kelebihan stok karena distribusi yang agresif itu, perusahaan senantiasa mendistribusikannya terus.

Kekurangan Konsep

  1. Produsen menjadi kurang ramah, karena mereka berasumsi bahwa konsumen pasti akan membeli produk mereka, tetapi konsumen itu sendiri tidak melihat mutu dari produk tersebut, jika ada kritik atau saran produsen akan senantiasa acuh.
  2. Kualitas produk tidak terjamin, karena pada konsep ini produsen lebih mengacu pada efisiensi produksi yang tinggi tetapi dengan biaya yang rendah.
    Oleh karena biaya produksinya rendah, mutu barang juga pasti rendah, dan kemungkinan besar konsumen tidak mendapatkan kepuasan.
  3. Oleh karena tidak mendapatkan kepuasan itu sendiri, konsumen tidak akan kembali untuk membeli produk mereka karena memang murah tetapi tidak memuaskan hati konsumen atau tidak menuju pada kebutuhan konsumen.
  4. konsep produksi ini hanya akan berjalan pada negara-negara berkembang saja, tetapi tidak pada negara-negara maju, karena pada negara-negara berkembang, ekonomi masyarakatnya masih terbelakang.
    Oleh karena itu masyarakat pada negara-negara berkembang akan memilih produk-produk yang murah meriah dan jarang pula melihat dari segi mutu nya.

Konsep Produk

Kelebihan Konsep

  1. jika diterapkan di negara-negara maju seperti Amerika yang Mayoritas nya kaum Elite, konsep produk ini akan berjalan lancar. karena di negara maju masyarakatnya lebih melihat pada bidang mutu dan kualitas produknya.
    Bagi mereka untuk apa membeli barang murah tetapi tidak bermutu, lebih baik membeli barang mahal tetapi bermutu dan bagi mereka harga adalah urusan kedua yang terpenting adalah mutu.
  2. Perusahaan yang menganut konsep ini mutu produknya akan terkenal dalam masa yang lama, maksudnya perusahaan ini pasti akan terus meningkatkan kualitasnya sepanjang waktu, mereka tidak akan ketinggalan jaman. Jaman berubah, mereka akan terus mengikutinya dan kualitas mereka tidak akan turun.
  3. Perusahaan yang menganut konsep ini memiliki sikap Percaya Diri yang tinggi, mereka percaya bahwa produk mereka dalam hal kualitas adalah yang terunggul.
  4. Jika konsep ini diterapkan di negara-negara maju, maka perusahaan yang menganut konsep ini akan berkembang terus karena produk mereka yang Inovatif, perusahaan-perusahaan lainnya yang bersaing akan tertinggal terutama dalam hal Model. Contohnya: seperti Yamaha dan Honda yang terus mengInovasi produknya Yamaha dan Honda sekarang ini telah memproduksi motor Automatic, dengan design baru dan fitur yang jauh lebih bagus, perusahaan-perusahaan lain seperti KTM, akan ketinggalan karena kalah dalam persaingan merebut hati para konsumen.

Kekurangan Konsep

  1. Sering terperangkap dalam kecintaan akan produk mereka sendiri dan akhirnya mereka tidak menyadari apa yang dibutuhkan oleh pasar.
  2. Perusahaan yang menganut konsep ini dalam hal kualitas memang sangat terdepan daripada yang lain seperti contoh saja ikat pinggang bermerk Crocodile yang harganya mencapai Rp 200rb, jika konsep Produk ini di terapkan di negara2 yang masih berkembang seperti Indonesia yang termasuk dalam negara berkembang, maka kedepannya perusahaan akan bangkrut karena secara mayoritas masyarakat Indonesia ekonominya masih terbelakang dan mereka tidak begitu memntingkan mutu nya, tetapi lebih mementingkan harga.
  3. Pengeluaran besar, karena untuk menciptakan produk yang bermutu diperlukan bahan-bahan yang mahal dan untuk tetap menghasilkan produk yang invoatif(terobosan baru) diperlukan ahli-ahli dan eksperimen2 yang sangat banyak oleh karena itu biaya yang dikeluarkan untuk memperjuangkan produk yang inovatif dan bermutu diperlukan biaya yang tidak sedikit namun dengan biaya yang seperti itu belum tentu akan laris di pasaran, karena produsen teramat sangat mencintai hasil karya mereka sendiri sehingga mereka tidak pernah sadar apakah inovasi tersebut dibutuhkan oleh pasar? seperti halnya sikat gigi dengan baterai yang bisa menggosok dengan automatis. Memang menghemat tenaga, tetapi gosokannya tidaklah sebersih kita menggosok dengan manual. Oleh sebab itu barang seperti itu tidak laku di pasaran.
  4. Susah untuk memikat konsumen, tetapi sangat mudah memuaskan konsumen. Susah untuk memikat konsumen karena mahalnya produk tersebut, tetapi beberapa konsumen yang telah mencoba membeli produk ini, ia akan merasa puas dengan fiturnya dan akan kembali untuk membeli lagi mungkin hanya beberapa persen saja penduduk yang akan memilih produk ini jika diterapkan di negara-negara yang berkembang.
  5. Konsep ini selalu membuat inovasi baru dengan produknya, dengan hal ini pembeli akan merasa kesal. contohnya : Nokia setiap 1tahun Perusahaan itu mengeluarkan lebih dari 3 tipe Handphone, jika konsumen membeli HP tipe 3650 pada bulan 1 tahun 2006, kemungkinan di tahun yang mendatang Nokia tipe itu sudah ketinggalan jaman, karena tipe2 yang lebih bagus bermunculan terus dengan ini pembeli akan merasakan "kejengkelan" terhadap produk dari perusahaan ini. Hal seperti ini akan terjadi bila konsep ini diterapkan di negara-negara berkembang, tetapi berbeda jika diterapkan di negara maju.

Konsep Penjualan

Kelebihan Konsep

  1. Mudah terkenal, karena promosi yang agresif itu para konsumen cepat mengenali produk yang ditawarkan walaupun konsumen tidak membutuhkannya. tetapi karena dibujuk terus menerus, akan timbul rasa ingin mencoba produk yang ditawarkan dalam diri konsumen.
  2. Stok yang banyak, jika ada konsumen membutuhkannya dalam jumlah banyak, produsen tidak akan pernah kekurangan karena biasanya perusahaan yang memakai konsep ini adalah perusahaan yang mempunyai kapasitas / stok berlebih.
  3. Menimbulkan rasa "Antusias" yang tinggi pada Manager perusahaan, karena ia selalu beranggapan bahwa konsumen menunjukkan kelembaman atau penolakan. Oleh karena itu, Manager perusahaan yang menganut konsep ini akan terus membujuk para konsumen untuk membeli produknya
  4. Pada konsep ini, perusahaan juga menawarkan produknya pada organisasi-organisasi tertentu yang mana nantinya jika dibujuk terus menerus organisasi itu akan berlangganan tetap dengan perusahaan dan memperkecil kesempatan perusahaan lain untuk masuk kedalam organisasi.

Kekurangan Konsep

  1. Membuat konsumen jengkel, karena pada konsep ini para produsen akan membujuk terus para konsumen untuk membeli produknya, yang sebenarnya konsumen itu sendiri tidak butuh produk yang ditawarkan.
  2. Modal yang tinggi, karena pada konsep ini produsen sangat berorientasi pada promosi yang sangat agresif, oleh karena itu diperlukan banyak alat2 untuk membuat brosur, spanduk, dan stand2 juga menggaji SPG untuk membujuk konsumen supaya membeli produk yang dihasilkan yang pada kenyataanya produk2 tersebut tidak begitu dibutuhkan oleh konsumen.
  3. Konsumen merasa tidak puas, karena biasanya konsumen tertipu pada brosur2 yang diperlihatkan dan tertipu pada bujukan2 SPG, dan konsumen tidak akan kembali untuk membeli produk itu lagi dan sebenarnya Tujuan Konsep Penjualan ini adalah menjual apa yang telah dihasilkan, bukannya menghasilkan apa yang dibutuhkan oleh pasar. contohnya seperti provider telepon genggam, mereka akan bersaing dengan promosi yang besar-besaran baik spanduk, brosur, maupun iklan-iklan di TV, tetapi mereka menggunakan permainan kata-kata yang membuat konsumen tergiur oleh fitur yang ditawarkan. contonya: di iklan tertulis telpon gratis sepuasnya, tetapi kenyataanya jika telah masuk ke menit tertentu ia akan putus secara automatis, hal ini lah yang terkadang membuat konsumen jengkel terhadap produk.
  4. Keuntungan yang minim, karena sebagian penghasilan di alihkan untuk pembayaran alat2 promosi contohnya saja seperti pengeluaran untuk pembuatan brosur, pikirkan saja, jika Perusahaan ini ingin mempromosikannya se Indonesia, dalam 1 Propinsi saja bisa mencakup lebih dari 10 Daerah yang sudah maju, dan dalam setiap daerah itu diperlukan 5 atau lebih SPG untuk mempromosikannya dan dengan perhitungan 1 SPG memegang 100 brosur maka 500 lembar Brosur yang diperlukan hanya untuk satu daerah saja. belum lagi satu Negara.

Konsep Pemasaran

Kelebihan Konsep

  1. Dengan menerapkan konsep Pemasaran, kita meberikan apa yang dibutuhkan masyarakat dan meyakinkan bahwa masyarakat akan puas terhadap apa yang diberikan kita dengan konsep seperti ini pelanggan akan kembali untuk membeli kepada kita. atau kata lainnya "Berlangganan".
  2. Sangat mudah dalam memikat hati pelanggan, karena dengan konsep Pemasaran kita menyediakan apa yang dibutuhkan pelanggan. Tidak hanya asal menawarkan saja tetapi juga mengambil hati pelanggan.
  3. Pemasaran yang terkoordinir, maksudnya kita tidak akan memiliki stok berlebih lagi, karena kita meyediakan sesuatu yang dibutuhkan oleh pelanggan.
  4. Dalam hal modal, tidak diperlukan modal yang besar seperti pada konsep penjualan, karena kita sudah memiliki pasar sasaran (target) kita. dengan target yang sudah ada, kita tinggal menyediakan apa yang dibutuhkan oleh pelanggan dan memuaskan hati pelanggan.
  5. image di mata masyarakat akan berbeda dibandingkan menggunakan konsep penjualan, karena dengan konsep pemasaran ini pelanggan tidak akan merasa dibohongi, ataupun ditipu oleh kita karena kita memberikan kepuasan pada pelanggan.

Kekurangan Konsep

  1. Penyebarannya sangat minim, karena dengan konsep ini kita tidak melakukan promosi, jadi kita hanya dikenal di daerah tertentu saja, dan sulit untuk mengembangkannya untuk ke kawasan yang lebih luas.
  2. Persaingan kuat, dalam satu Pasar sasaran bisa banyak penganut konsep pemasaran ini, dan mereka akan berlomba-lomba untuk menyediakan kebutuhan pelanggan.
  3. Susah untuk ber Inovasi, karena kita hanya menyediakan apa yang diperlukan oleh pelanggan saja, dan kita tidak bisa seenak kita mengeluarkan produk kita sendiri yang nantinya tidak ada kepastian bahwa produk yang kita munculkan pasti laku di Pasar Sasaran.
  4. Perlu banyak relasi / koneksi dengan badan-badan tertentu atau masyarakat sekitar Pasar Sasaran, karena dengan banyaknya koneksi dan relasi kita dapat dengan mudah mengambil hati pelanggan dan memeperkecil kemungkinan pelanggan beralih dari kita.

Konsep Pemasaran

Kelebihan Konsep

  1. Masyarakat puas dengan apa yang kita berikan, kemudian pelanggan akan tetap kembali membeli dengan kita.
  2. Kemungkinan terjadi konflik dengan masyarakat maupun dengan perusahaan sangat kecil, karena kita tidak bersaing dengan yang lain.
  3. Masyarakat akan melihat sisi baik dari kita karena kita selalu memelihara kesejahteraan masyarakat dan konsumen itu sendiri, jadi kita mendapatkan keuntungan bukan semata-mata laba saja, tetapi kita juga mengambil hati masyarakat dan konsumen.
  4. Dengan konsep ini masyarakat tidak merasa kecewa ataupun tertipu, karena kita tetap memberikan apa yang dibutuhkan mereka dan memuaskan pelanggan dan masyarakat dengan ini kita bisa memiliki banyak relasi dengan masyarakat sekitar.

Kekurangan Konsep

  1. Tidak memiliki inisiasi 'Bersaing' dengan organisasi lain, karena dalam konsep ini tujuannya menentukan kebutuhan, keinginan, dan minat dari Pasar sasaran.
  2. Perkembangan organisasi cenderung lamban, karena mereka tidak mau bersaing dengan yang lain.
  3. Sangat sulit dalam hal menentukan Kebutuhan Pasar Sasaran, karena kita harus memiliki informasi yang cukup tentang Pasar Sasaran kita dan kita harus mencari dimana celah yang bisa kita masuki untuk masuk kedalam Pasar Sasaran kita.
  4. Memberi celah yang besar bagi pesaing lainnya, dan kita akan kesulitan dalam hal mengambil hati pelanggan karena mungkin sudah didahului oleh pesaing.


5 Konsep Pemasaran

Ada lima konsep yang melandasi cara organisasi melakukan kegiatan pemasaran :

  1. Konsep Produksi adalah salah satu dari konsep tertua dalam bisnis. Konsep produksi menegaskan bahwa konsumen akan lebih menyukai produk yang tersedia secara luas dan murah. Para manejer perusahaan yang berorientasi produksi berkonsentrasi untuk mencapai efisiensi produksi yang tinggi, biaya yang rendah, dan distribusi secara besar-besaran.
    Mereka mengasumsikan bahwa konsumen terutama tertarik pada ketersediaan produk dan harga yang rendah. Orientasi itu dimaklumi di negara-negara berkembang, dimana konsumen lebih tertarik untuk mendapatkan produk dari pada fiturnya. Orientasi itu juga berguna bila sebuah perusahaan yang ingin memperluas pasar. Konsep ini memiliki kelemahan yaitu produsen menjadi kurang ramah.
  2. Konsep Produk menegaskan bahwa konsumen akan menyukai produk-produk yang menawarkan ciri paling bermutu, berkinerja, atau inovatif.
    Para manajer di organisasi itu memusatkan perhatian untuk menghasilkan produk yang unggul dan meningkatkan kualitasnya sepanjang waktu. Mereka mengasumsikan bahwa para pembeli mengagumi produk-produk yang dibuat dengan baik serta dapat menghargai mutu dan kinerja. Akan tetapi, para manajer itu kadang-kadang terperangkap dalam kecintaan akan produk mereka dan tidak menyadari apa yang dibutuhkan oleh pasar.
  3. Konsep Penjualan berkeyakinan bahwa para konsumen dan perusahaan bisnis, jika dibiarkan, tidak akan secara teratur membeli cukup banyak produksi-produksi yang ditawarkan oleh organisasi tertentu. Oleh karena itu, organisasi tersebut harus melakukan usaha penjualan dan promosi yang agresif.
    Konsep itu mengasumsikan bahwa para konsumen umumnya menunjukkan kelembaman atau penolakan pembelian sehingga harus dibujik untuk membeli. Konsep itu juga mengasumsikan bhwa perusahaan memiliki banyak sekali alat penjualan dan promosi yang efektif untuk merangsang lebih banyak pembelian.
    Kebanyakan perusahaan mempraktekkan konsep penjualan ketika mereka mempunyai kapasitas yang berlebih. Tujuan mereka adalah menjual apa yang dihasilkan mereka dan bukannya menghasilkan apa yang diinginkan pasar.
  4. Konsep Pemasaran adalah sebuah filosofi bisnis yang menantang tiga orientasi bisnis yang baru saja kita bahas. Konsep ini berkembang sejak tahun 1950 an. Konsep pemasaran menegaskan bahwa kunci untuk mencapai tujuan organisasional yang ditetapkan adalah perusahaan tersebut harus menjadi lebih efektif dibandingkan para pesaing dalam menciptakan, menyerahkan, dan mengkomunikasikan nilai pelanggan kepada pasar sasaran yang terpilih.
    Konsep pemasaran telah diekspresikan dalam banyak cara beraneka ragam:
    ” Penuhilah kebutuhan dengan cara yang menguntungkan ”
    ” Temukan keinginan dan penuhilah.”
    ” Cintailah pelanggan, bukan produk.”
    ” Lakukan dengan cara Anda.” (Burger King)
    ” Andalah sang bos.” (United Airlines)
    “ Utamakan orang-orang.” (British Airways)
    “ Bermitra untuk mendapatkan laba.” (Milliken & Company)
    Theodore Levitt dari Harvard menggambarkan perbedaan pemikiran yang kontras antara konsep penjualan dan pemasaran.:
    Penjualan berfokus pada kebutuhan penjual; pemasaran berfokus pada kebutuhan pembeli. Penjualan memberi perhatian pada kebutuhan penjual untuk mengubah produknya menjadi uang tunai; pemasaran mempunyai gagasan untuk memuaskan kebutuhan pelanggan lewat sarana-sarana produk dan keseluruhan kelompok barang yang dihubungkan dengan hal menciptakan, menyerahkan dan akhirnya mengkonsumsinya.
    Konsep pemasaran berdiri di atas empat pilar: pasar sasaran, kebutuhan pelanggan, pemasaran terpadu, dan kemampuan menghasilkan laba.
    Konsep penjualan dan pemasaran
  5. Konsep Pemasaran Masyarakat Konsep pemasaran masyarakat menegaskan bahwa tugas organisasi adalah menentukan kebutuhan, keinginan, dan minat dari pasar sasaran dan memberikan kepuasan yang diinginkan secara lebih efektif dan efisien dibanding pesaing dengan tetap memelihara atau meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan konsumen. Konsep ini menegaskan pentinya menghindari konflik yang destruktif di dalam masyarakat.

Referensi
Kotler, Philip, 2002, Manajemen Pemasaran, Edisi Millenium Jilid 1, Prenhalliinso, Jakarta.
Kotler, Philip, 2002, Manajemen Pemasaran, Edisi Millenium Jilid 2, Prenhalliinso, Jakarta.
Kotler, Philip, dan Garry Amstrong, Dasar-dasar Pemasaran, Prenhallindo, Jakarta